Jakarta, CoreNews.id – Kriminolog Universitas Indonesia (UI) Ardi Putra menilai ada sejumlah kejanggalan dan ‘kepingan puzzle’ yang hilang dalam penyelidikan kasus kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan (ADP).
“Terkait dengan mobile phone-nya kan memang tidak klir ya yang hilang itu, kan terus ada potongan-potongan puzzle yang sebenarnya belum klir diungkapkan,” ujar Ardi kepada CNNIndonesia.com, Rabu (30/7/2025).
Salah satu hal yang disorot Ardi adalah belum ditemukannya Samsung Galaxy S22 Ultra milik ADP, yang terakhir terlacak di Mal Grand Indonesia, Jakarta Pusat.
“Seperti sekarang ini kan masih banyak publik yang bertanya,” tambahnya.
Ardi juga mengkritisi sikap polisi yang belum secara tegas menyimpulkan apakah ADP bunuh diri atau tidak. Menurutnya, pernyataan polisi hanya menyebut tidak ada keterlibatan pihak lain, bukan kesimpulan bahwa korban mengakhiri hidupnya sendiri.
Ia mendorong polisi untuk mendalami digital forensic, terutama melacak jejak gawai yang hilang tersebut.
“Soal digital forensik itu harus dilanjutkan, karena apakah dibuang, apakah ada potongan dari CCTV yang menunjukkan yang bersangkutan ini sengaja untuk menyembunyikan atau membuang, itu harus ditelisik lebih jauh oleh pihak kepolisian,” jelas Ardi.