Jakarta, CoreNews.id – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi mengajukan banding atas vonis 3,5 tahun penjara yang dijatuhkan kepada Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, oleh Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta Pusat.
“Karena putusan kurang dua pertiga dari tuntutan, maka penuntut umum ajukan banding,” tegas Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto, Kamis (31/7/2025).
Ketua KPK Setyo Budiyanto menyatakan, tim jaksa penuntut umum masih memiliki waktu hingga Jumat untuk menyampaikan sikap resmi secara administratif. “Jaksa masih punya waktu itu sampai dengan besok sampai dengan hari Jumat ya, saya serahkan sepenuhnya kepada Direktur Penuntutan,” ujarnya di Jakarta.
Sementara itu, belum ada tanggapan resmi dari kubu Hasto. CNNIndonesia.com telah mencoba menghubungi salah satu kuasa hukumnya, Maqdir Ismail, namun belum mendapatkan respons.
Dalam putusannya, majelis hakim menyatakan Hasto terbukti bersalah dalam perkara suap terkait pergantian antarwaktu (PAW) Harun Masiku. Ia divonis 3 tahun 6 bulan penjara dan denda Rp250 juta subsider tiga bulan kurungan.
Majelis menilai Hasto tidak terbukti merintangi penyidikan, namun terbukti “turut serta melakukan tindak pidana korupsi berupa pemberian suap secara bersama-sama dan berlanjut”, sebagaimana Pasal 5 ayat 1 huruf a UU Tipikor junto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP junto Pasal 64 ayat 1 KUHP.
Dalam persidangan terungkap, Hasto mengalokasikan dana Rp400 juta dari total Rp1,25 miliar untuk menyuap Komisioner KPU RI periode 2017–2022, Wahyu Setiawan, guna meloloskan Harun Masiku sebagai PAW. Bukti komunikasi WhatsApp dan rekaman telepon menguatkan peran Hasto dalam skema suap tersebut.
Hal yang memberatkan putusan adalah tindakan Hasto dinilai tidak mendukung upaya pemberantasan korupsi dan merusak integritas lembaga penyelenggara pemilu. Namun, sikap sopan selama persidangan, belum pernah dihukum, dan tanggungan keluarga menjadi poin-poin yang meringankan.
Perkara ini tercatat dengan nomor 36/Pid.Sus-TPK/2025/PN.Jkt.Pst dan diadili oleh Ketua Majelis Hakim Rios Rahmanto dengan dua hakim anggota: Sunoto dan Sigit Herman Binaji.











