Jakarta, CoreNews.id — PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) atau SIG membukukan laba sebesar Rp 40 miliar pada periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar. Hal ini berdasar laporan keuangan konsolidasian (tidak diaudit) pada semester I-2025.
Kinerja keuangan tersebut, ditopang penjualan sebesar 17,30 juta ton dengan total pendapatan mencapai Rp15,61 triliun. Selain itu, perusahaan juga mencatatkan EBITDA sebesar Rp 2,10 triliun. Sementara itu, beban pokok pendapatan berhasil ditekan menjadi Rp 12,47 triliun, atau turun 0,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. SIG juga dicatat berhasil menurunkan beban operasional (di luar pendapatan dan beban operasional lainnya) sebesar 3% secara tahunan. Ketahanan keuangan turut diperkuat, terlihat dari penurunan biaya keuangan bersih sebesar 33,7% menjadi Rp344 miliar.
Hal ini disampaikan Corporate Secretary Semen Indonesia, Vita Mahreyni di Jakarta (1/8/2025). Menurut Vita Mahreyni, permintaan semen dalam negeri sesungguhnya masih menurun sebesar 2,5% pada semester I-2025. Namun demikian, SIG mampu meningkatkan volume penjualan ekspor hingga 24,9% secara tahunan. Penjualan ekspor inilah yang menjadi salah satu motor utama pertumbuhan pendapatan.
Di tengah tekanan pasar domestik, SIG pada saat ini terus memperkuat posisi bisnisnya dengan mendorong adopsi semen hijau sebagai solusi pembangunan rendah emisi karbon. Semen hijau buatan SIG diklaim memiliki kualitas tinggi sesuai peruntukannya dan keunggulan dalam aspek keberlanjutan, yang menjadi kelebihan kompetitif dibanding semen konvensional.*