Jakarta, CoreNews.id – Arab Saudi kini secara resmi mendapatkan perlindungan militer dari kemampuan nuklir Pakistan setelah kedua negara menandatangani Pakta Pertahanan Strategis Bersama pada Rabu (17/9/2025).
Menteri Pertahanan Pakistan, Khawaja Asif, menyatakan bahwa semua kemampuan militer negaranya, termasuk senjata nuklir, akan tersedia untuk Arab Saudi sesuai dengan isi pakta.
“Apa yang kami miliki, kemampuan kami, tentu akan tersedia di bawah pakta ini,” ujar Asif dalam wawancara dengan Geo News, dikutip dari Anadolu Agency, Sabtu (20/9/2025).
Ia menambahkan, “Pakistan merupakan negara produksi nuklir yang bertanggung jawab, yang statusnya tak akan pernah berubah.”
Pakta pertahanan ini diteken saat Perdana Menteri Pakistan Muhammad Shehbaz Sharif melakukan kunjungan resmi ke Saudi dan bertemu dengan Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MbS).
Perjanjian tersebut menyebutkan bahwa apabila salah satu pihak diserang, maka pihak lainnya wajib memberikan perlindungan, termasuk dengan senjata nuklir jika diperlukan.
Kesepakatan ini terjadi hanya dua hari setelah pertemuan darurat negara-negara Arab dan Islam di Doha, Qatar, yang digelar sebagai respons terhadap serangan Israel pada 9 September lalu.
Arab Saudi dan Pakistan telah menjalin hubungan militer erat sejak 1967, termasuk pelatihan lebih dari 8.200 personel militer Saudi oleh Pakistan dan berbagai latihan militer gabungan.