Jakarta, CoreNews.id – Delapan orang tewas dan sekitar 27.000 warga dievakuasi setelah Badai Tropis Fengshen melanda Filipina pada akhir pekan lalu. Badai yang terbentuk di Samudra Pasifik bagian barat itu mendarat di dekat munisipalitas Gubat, Pulau Luzon bagian selatan. Meski kekuatannya relatif lemah, hujan deras dan gelombang pasang hingga dua meter menimbulkan kerusakan besar di wilayah pesisir.
“Badai Fengshen membawa hujan deras, banjir, dan gelombang tinggi hingga dua meter, memaksa puluhan ribu warga Filipina dievakuasi,” dilansir *The Guardian*, Selasa (21/10/2025).
Badan meteorologi Filipina (Pagasa) mengeluarkan peringatan risiko banjir pesisir dan memantau potensi gelombang susulan. Sebagian besar warga yang dievakuasi berasal dari Provinsi Albay, wilayah yang paling parah terdampak.
Pusat Peringatan Topan Gabungan (JTWC) melaporkan Fengshen masih membawa hujan deras dan diperkirakan sedikit menguat sebelum bergerak menuju Vietnam. Musim topan 2025 mencatat peningkatan aktivitas badai di Asia Tenggara, menyusul Topan Kajiki dan Bualoi yang sebelumnya melanda kawasan tersebut.













