Corenews.id
No Result
View All Result
  • Trending
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Metropolitan
    • Daerah
  • Politik
    • Pemilu
  • Hukum
  • Pariwara
  • Bisnis
    • Keuangan
    • Ekonomi
    • Properti
    • Pasar Modal
  • Tekno
  • Gaya Hidup
  • Humaniora
  • Olah Raga
  • Tokoh
  • Opini
Corenews.id
No Result
View All Result

AI Diperkirakan Konsumsi Lebih dari 50% Energi Data Center pada 2028, NTT DATA Serukan Perlunya AI Berkelanjutan

by Teguh Imam Suyudi
30 Oktober 2025 | 18:00
in Tekno
ai-berkelanjutan-ntt-data-2028

Sustainable Data Center (Gambar: NTT DATA)

Bagikan sekarang:

Jakarta, CoreNews.id – Laporan riset terbaru dari NTT DATA mengungkapkan proyeksi bahwa beban kerja AI akan menyumbang lebih dari 50% konsumsi energi data center global pada 2028. Lonjakan penggunaan daya ini disebabkan oleh proses pelatihan model besar (large language models), inferensi, serta kebutuhan menjaga sistem AI tetap aktif 24 jam.

Selain energi, dampak lingkungan lainnya termasuk penggunaan air untuk pendinginan, limbah elektronik, dan eksploitasi mineral langka untuk perangkat keras. Melihat tren tersebut, NTT DATA menekankan pentingnya AI berkelanjutan (sustainable AI) yang dirancang dengan efisiensi sumber daya sejak awal.

AI Sebagai Bagian dari Solusi

David Costa, Head of Sustainability Innovation Headquarters di NTT DATA, dalam keterangannya, 29/10/2025, menyebut bahwa AI tidak hanya menjadi penyebab, tetapi juga bisa menjadi solusi untuk tantangan lingkungan.

“AI dapat membantu mengelola jaringan energi secara efisien, mengurangi emisi karbon, dan memprediksi risiko lingkungan,” ujar Costa. “Namun, sistem AI harus dibangun dengan prinsip keberlanjutan dari tahap perancangan.”

Laporan berjudul Sustainable AI for a Greener Tomorrow itu menyoroti empat temuan utama:

  1. Dari Fokus Kinerja ke Prioritas Hijau: Efisiensi energi harus menjadi bagian inti desain AI, bukan pengorbanan dari performa.
  2. Standar Pengukuran Dampak: Diperlukan indikator seperti AI Energy Score dan Software Carbon Intensity untuk mengukur dampak nyata.
  3. Pendekatan Siklus Hidup: Mulai dari bahan baku hingga pembuangan akhir, AI perlu dirancang dengan prinsip ekonomi sirkular.
  4. Kolaborasi Ekosistem: Keberlanjutan adalah tanggung jawab bersama antara penyedia cloud, pengembang perangkat lunak, pembuat kebijakan, hingga konsumen.

Menuju Masa Depan AI yang Ramah Lingkungan

Menurut laporan tersebut, banyak perusahaan masih menilai dampak lingkungan secara parsial—hanya fokus pada energi atau karbon tanpa memperhitungkan air, limbah, dan bahan baku.
NTT DATA merekomendasikan praktik seperti green software engineering, menjalankan AI di lokasi dengan energi terbarukan, dan memperpanjang umur perangkat keras melalui perbaikan dan daur ulang.

READ  Keunggulan Hard Disk Dibanding SSD

Dengan langkah-langkah itu, NTT DATA optimistis bahwa AI berkelanjutan dapat menjadi kunci menuju transformasi digital yang hijau dan bertanggung jawab.

Tags: AI BerkelanjutanNTT DataTeknologi Hijau
Previous Post

Pemerintah Bangun “Pasar 1.001 Malam” untuk Dongkrak UMKM dan Ekonomi Kreatif

Next Post

Terseret Kasus Korupsi, Kejari Bandung Pertimbangkan Cegah Wakil Wali Kota Erwin ke Luar Negeri

Next Post
Terseret Kasus Korupsi, Kejari Bandung Pertimbangkan Cegah Wakil Wali Kota Erwin ke Luar Negeri

Terseret Kasus Korupsi, Kejari Bandung Pertimbangkan Cegah Wakil Wali Kota Erwin ke Luar Negeri

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

PARIWARA

Green movement pertamina

Pertamina Luncurkan Green Movement, Wujud Nyata Komitmen ESG

8 Mei 2025 | 14:00
Logo Danantara

Presiden Prabowo Resmikan Badan Pengelola Investasi DANANTARA

12 Maret 2025 | 09:00
Kepala BPJPH Ahmad Haikal Hasan

BPJPH Bersinergi dengan 11 Mitra Permudah Sertifikasi Produk Halal

18 Februari 2025 | 17:00
Aplikasi Growin' by Mandiri Sekuritas

Aplikasi Growin’ by Mandiri Sekuritas Permudah Investasi di Pasar Modal

9 Januari 2025 | 17:00

POPULER

Sejarah Pembangunan Ka’bah

Sejarah Pembangunan Ka’bah

17 Februari 2025 | 16:36
Guru Besar UIN: Kesaktian Pancasila Ada Pada Daya Hidupnya

Prof. Ahmad Tholabi: Menjaga Alam, Cermin Ketakwaan

31 Oktober 2025 | 15:05
Cari Upah Murah, Pabrik Sepatu Nike-Adidas Cabut dari Tangerang

Cari Upah Murah, Pabrik Sepatu Nike-Adidas Cabut dari Tangerang

31 Oktober 2025 | 09:16
Terseret Kasus Korupsi, Kejari Bandung Pertimbangkan Cegah Wakil Wali Kota Erwin ke Luar Negeri

Terseret Kasus Korupsi, Kejari Bandung Pertimbangkan Cegah Wakil Wali Kota Erwin ke Luar Negeri

31 Oktober 2025 | 08:51
Depresiasi mobil listrik bekas bahkan bisa mencapai angka 30 persen hingga 40 persen. Ioiniq contoh lainnya, harga awalnya Rp 755 juta, harga bekasnya saat ini sekitar Rp 500 jutaan. Demikian pula Ioniq 5 tipe Signature Long Range dengan tahun produksi 2023 dan 2024, harganya saat ini di kisaran Rp 400 jutaan.

Depresiasi Harga Mobil Listrik Bekas Bisa Capai 40%

22 Juli 2025 | 11:19
Usai Disorot Publik, Rahayu Saraswati Mundur dari DPR RI

Alasan MKD Tolak Permohonan Mundur Sara Gerindra sebagai Anggota DPR

31 Oktober 2025 | 10:01
  • Redaksi Corenews.id
  • Pedoman Media Siber
  • Email Login

Corenews.id | All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Trending
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Metropolitan
    • Daerah
  • Politik
    • Pemilu
  • Hukum
  • Pariwara
  • Bisnis
    • Keuangan
    • Ekonomi
    • Properti
    • Pasar Modal
  • Tekno
  • Gaya Hidup
  • Humaniora
  • Olah Raga
  • Tokoh
  • Opini

Corenews.id | All Rights Reserved