Jakarta, CoreNews.id — Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara akan menanam investasi Rp 20 triliun untuk membangun peternakan unggas terpadu bersama Kementerian Pertanian mulai Januari 2026. Proyek ini ditujukan memperkuat ketahanan pangan dan mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang membutuhkan 700 ribu ton telur dan 1,1 juta ton daging ayam broiler per tahun.
Analis BRI Danareksa Sekuritas, Victor Stefano dan Wilastita Muthia Sofi dalam risetnya yang dipublikasikan (11/11/2025), menilai investasi besar ini bisa memengaruhi keseimbangan industri unggas nasional. Jika Danantara hanya fokus pada peternakan komersial, dampaknya dinilai terbatas. Namun bila menjadi pemain terintegrasi penuh, proyek ini berpotensi bersaing langsung dengan raksasa seperti Charoen Pokphand dan Japfa.
Meski masih tahap awal, Danareksa mempertahankan rekomendasi overweight untuk sektor unggas. Saham CPIN tetap jadi pilihan utama dengan target harga Rp 6.400 per saham, didukung prospek pemulihan harga ayam hidup di pasar.*











