Jakarta, CoreNews.id — Saham BRIS diperdagangkan turun 70 poin (3,21 persen) dan ditransaksikan di angka Rp 2.110 per saham di Bursa Saham Indonesia (BSI), Senin (10/6/2024). Saham BRIS bahkan sempat menyentuh angka terbawah Rp 2.090 per saham.
Penurunan saham dari Emiten Bank Syariah Indonesia (BSI) ini, terjadi di tengah keputusan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah secara resmi mengalihkan sejumlah dananya yang disimpan di Bank Syariah Indonesia (BSI). Muhammadiyah juga menginstruksikan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) untuk mengikuti keputusan tersebut. Hal itu berdasarkan Memo Muhammadiyah bernomor 320/1.0/A/2024 tentang Konsolidasi Dana yang ditandatangani pada 30 Mei 2024. Total dana yang akan ditarik dicatat mencapai Rp 15 triliun. Angka itu berasal dari semua AUM yang selama ini diendapkan di BSI.
Surat pengalihan tersebut dicatat ditandatangani oleh Ketua PP Muhammadiyah Agung Danarto dan Sekretaris Muhammad Sayuti. Dalam surat edarannya, PP Muhammadiyah menyerukan jajarannya, termasuk di ‘Aisyiyah untuk mengalihkan dana dari BSI ke Bank Syariah Bukopin, Bank Mega Syariah, Bank Muamalat, dan bank-bank syariah daerah, dan bank-bank lain yang selama ini bekerja sama baik dengan Muhammadiyah.
Sebelumnya, menurut Ketua PP Muhammadiyah Bidang Ekonomi, Bisnis, dan Industri Halal, Dr Anwar Abbas (6/6/2024), porsi penempatan dana Muhammadiyah terlalu terkonsentrasi di BSI. Sementara penempatan dana di bank-bank syariah lain masih sedikit. Hal itu secara bisnis dapat menimbulkan risiko konsentrasi (concentration risk).*