CoreNews.id, Jakarta – Polisi mengungkap alasan beberapa perempuan Indonesia mau dijual sindikat ‘mail order bride’ atau pengantin pesanan untuk dinikahi pria warga negara (WN) China. Para korban menyebut ingin materi agar mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
Demikian disampaikan Kasubdit Renakta Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Syarifah kepada wartawan, Jumat (6/12/2024). “Jadi kenapa para korban ini mau menjadi pengantin pesanan?,” katanya.
“Karena ketika seorang warga negara Indonesia yang mungkin kehidupannya menengah ke bawah, ditawarkan untuk menikah dengan pihak warga negara asing itu. Kan senang ya dengan diberikannya materi,” kata Kompol Syarifah.
Dari hasil pendalaman, pria WN China pun memberikan sejumlah dana kepada orang tua korban untuk menikahi korban. Dalam beberapa kasus, hubungan antara WN China dan korban berjalan layaknya hubungan pada umumnya.
“Jadi bukan cuma para pihak pelaku aja yang diberi materi. Tapi pengantin pria pun memberikan sejumlah dana untuk keluarga korban dan maupun korban ” katanya.
“Jadi mereka kayak diajak pacaran dulu gitu, pacaran dulu dikasih materi dan mereka bukan tergiur sih, kayak tumbuh juga rasa cinta gitu. Tumbuh rasa cinta baru nanti mereka datang ke Indonesia melakukan pernikahan,” ucap Kompol Syarifah.
“Jadi kelihatanya seperti resmi ya, maksudnya datang mengunjungi orang tua, meminta izin untuk melakukan nikah siri. Tetapi dibalik itu semua, pihak ketiga mendapatkan keuntungan, dan bukan cuma sedikit, lumayan hampir seratusan juta untuk tiap orang,” ujarnya.
Lebih jauh, Syarifah mengatakan alasan pria WN China memilih wanita Indonesia untuk dinikahi. Dari hasil penyelidikan hal tersebut dilakukan lantaran biaya pernikahan di China yang mahal.
“Kenapa (Indonesia dipilih China) kami dapat infonya, karena kebetulan warga negara China yang sempat kita periksa dia bilang, untuk menikah di China itu sangat mahal. Jadi dia mau dari Indonesia karena biaya pernikahan ataupun biaya kehidupan warga negara Indonesia itu nggak terlalu mahal,” katanya.
Total ada 9 orang tersangka yang sudah diringkus polisi terkait kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dengan modus mail order bride atau pengantin pesanan. Polisi mengungkap para tersangka memilki peran berbeda.