Jakarta, CoreNews.id – Ramadan adalah bulan penuh berkah yang dinanti-nanti oleh umat Islam di seluruh dunia. Selain sebagai waktu untuk meningkatkan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT, Ramadan juga memiliki satu malam istimewa yang lebih baik dari seribu bulan, yaitu Lailatul Qadar. Malam ini menjadi momen istimewa di mana doa-doa dikabulkan, dosa-dosa diampuni, dan pahala ibadah dilipatgandakan. Oleh karena itu, setiap Muslim hendaknya mempersiapkan diri dan berusaha untuk mendapatkan keutamaan malam yang penuh kemuliaan ini.
Pengertian Lailatul Qadar
Lailatul Qadar adalah malam yang penuh kemuliaan dan keberkahan dalam bulan Ramadan. Malam ini memiliki keutamaan luar biasa karena Allah SWT menjadikannya lebih baik dari seribu bulan. Pada malam ini, Al-Qur’an pertama kali diturunkan sebagai petunjuk bagi manusia.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Sejahteralah malam itu sampai terbit fajar.” (QS. Al-Qadr: 1-5)
Dalam hadis, Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa yang menghidupkan Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Waktu Terjadinya Lailatul Qadar
Lailatul Qadar terjadi di salah satu malam di sepuluh hari terakhir bulan Ramadan, terutama pada malam-malam ganjil. Rasulullah SAW bersabda:
“Carilah Lailatul Qadar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir Ramadan.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Para ulama berbeda pendapat mengenai tanggal pastinya. Sebagian besar ulama, termasuk Imam Syafi’i dan Imam Ahmad, berpendapat bahwa Lailatul Qadar sering terjadi pada malam ke-27 Ramadan, berdasarkan beberapa riwayat hadis.
Tanda-Tanda Lailatul Qadar
Beberapa tanda yang disebutkan dalam hadis tentang Lailatul Qadar, antara lain:
- Malam terasa tenang, tidak terlalu panas maupun dingin.
- Rasulullah SAW bersabda: “Lailatul Qadar adalah malam yang tenang, tidak panas dan tidak dingin, matahari di pagi harinya tampak merah lemah.” (HR. Ibnu Khuzaimah dan Al-Baihaqi)
- Matahari keesokan harinya terbit tanpa sinar yang menyilaukan.
- Dari Ubay bin Ka’b RA, Rasulullah SAW bersabda: “Keesokan hari setelah Lailatul Qadar, matahari terbit tanpa sinar yang menyilaukan seperti bejana.” (HR. Muslim)
- Udara terasa nyaman dan damai.
Namun, tanda-tanda ini hanya dapat dirasakan oleh mereka yang mendapat anugerah dari Allah SWT.
Amalan di Malam Lailatul Qadar
Untuk mendapatkan keutamaan malam ini, umat Islam dianjurkan untuk:
- Memperbanyak ibadah seperti salat malam, membaca Al-Qur’an, dan berzikir.
- Memperbanyak doa, terutama doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW:
“Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni.” (Ya Allah, Engkau Maha Pengampun dan mencintai pengampunan, maka ampunilah aku.) (HR. Tirmidzi)
- Bersedekah dan berbuat kebaikan.
- I’tikaf, yaitu berdiam diri di masjid untuk fokus beribadah.
Lailatul Qadar adalah malam istimewa yang penuh dengan keberkahan. Keutamaannya lebih baik dari seribu bulan, dan barang siapa yang menghidupkan malam ini dengan ibadah akan mendapatkan ampunan dari Allah SWT. Oleh karena itu, umat Islam hendaknya bersungguh-sungguh mencari dan mengisi malam ini dengan amal saleh agar mendapatkan pahala yang besar dari Allah SWT.