Jakarta, CoreNews.id – Ratusan orang menggelar demonstrasi di depan kediaman Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, di Yerusalem pada Rabu malam (17/9). Aksi ini diikuti oleh keluarga warga Israel yang masih disandera oleh Hamas, serta warga yang memprotes penolakan Netanyahu terhadap gencatan senjata.
Menurut laporan Al Jazeera, para pedemo khawatir kebijakan Netanyahu yang terus menggencarkan serangan di Gaza justru membahayakan para sandera dan memperburuk krisis kemanusiaan.
Demonstrasi ini terjadi di tengah operasi militer besar Israel di Gaza. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mulai mengerahkan tank dan kendaraan lapis baja kendali jarak jauh untuk mendukung invasi darat yang diperkirakan berlangsung selama beberapa bulan. Mereka juga membuka rute evakuasi sementara bagi warga Palestina selama 48 jam.
Sementara itu, jumlah korban jiwa di Gaza akibat serangan Israel telah melampaui 65 ribu orang sejak 7 Oktober 2023. Kementerian Kesehatan Gaza mencatat 165.697 orang terluka, dan 154 korban jiwa akibat kelaparan, termasuk 31 anak-anak.
Penutupan perlintasan oleh Israel sejak 2 Maret telah memperparah krisis, memblokade bantuan makanan dan medis yang sangat dibutuhkan.