Jakarta, CoreNews.id – Bencana tanah bergerak kembali melanda Dusun Karangbanar, Desa Ketanda, Sumpiuh, Banyumas. Fenomena yang sudah berlangsung sejak 2019 ini kembali aktif dalam tiga hari terakhir dan menyebabkan 25 rumah rusak. Kepala Desa Ketanda, Sutarno, mengatakan terdapat 35 warga mengungsi dan sekitar 100 jiwa terdampak.
“Kondisi tanah di sana memang sudah remuk. Kami dari pemerintah desa sudah memberi peringatan bahwa wilayah itu sudah tidak layak dihuni,” ujarnya seperti diberitakan RRI.
Pergerakan terjadi di RT 5, 6, dan 7, dipicu hujan deras serta struktur tanah yang rapuh sejak lama. Berbagai pihak seperti BPBD, dinas sosial, kecamatan, Koramil, dan kepolisian turun menangani evakuasi. “Penanganan evakuasi sudah berjalan cepat dan kondisi masyarakat bisa dikendalikan,” kata Sutarno.
Aktivitas tanah kini merambah area yang sebelumnya aman. Pemerintah desa meminta dukungan lanjutan berupa logistik bagi pengungsi serta solusi jangka panjang. “Sebagian warga butuh lahan baru dan bantuan pembangunan rumah,” ujarnya.











