Jakarta, CoreNews.id – Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menanggapi wacana penugasan prajurit TNI untuk menjaga kilang minyak Pertamina di berbagai daerah. Ia menyatakan tidak mempermasalahkan rencana tersebut.
“Enggak ada masalah. Daripada orang sabotase menjadi aparat keamanan TNI, polisi, itu penting,” ujar Bahlil di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (26/11/2025).
Ia menilai seluruh institusi negara perlu berkolaborasi dalam menjaga aset strategis nasional. “Saya pikir semua institusi negara harus berkolaborasi untuk mengamankan apa yang menjadi hal-hal penting bagi kepentingan negara,” katanya.
Wacana penugasan TNI ini sebelumnya disampaikan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin. Ia menjelaskan bahwa pengamanan instalasi strategis, termasuk milik Pertamina, merupakan bagian dari tugas TNI dalam Operasi Militer Selain Perang (OMSP), sebagaimana diatur dalam revisi Undang-Undang TNI.
“Kita akan laksanakan ini terhitung mulai Desember, dengan menugaskan pasukan-pasukan dari TNI Angkatan Darat,” ungkap Sjafrie setelah rapat dengan Komisi I DPR RI.
Ia menambahkan bahwa penjagaan tersebut juga akan dipantau Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI untuk mengantisipasi potensi ancaman. “Akan dipantau oleh Badan Intelijen Strategis (BAIS) untuk bisa mengetahui hal-hal yang mungkin perlu kita ketahui sebagai suatu ancaman yang potensial,” ujarnya.











