Jakarta, CoreNews.id – PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk (DGNS) bersiap menghadapi persaingan ketat di industri diagnostic dengan senjata andalan: anggaran besar. Emiten laboratorium ini menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (Capex) senilai Rp 12 miliar pada tahun 2026 untuk akselerasi ekspansi dan transformasi digital.
Sekretaris Perusahaan DGNS, Stefanus Ivanly, mengungkapkan strategi dual focus dalam alokasi dana besar ini. “Alokasi tersebut terutama difokuskan untuk pengadaan dan peningkatan peralatan laboratorium, serta penguatan sistem internal dan program digitalisasi,” jelasnya, dikutip dari pemberitaan sejumlah media nasional, 28/12/2025.
Fokus Utama: Infrastruktur Canggih & Transformasi Digital
Anggaran miliaran rupiah itu akan dialirkan ke dua bidang kritis:
- Penguatan Fisik: DGNS akan berinvestasi pada pengadaan dan peningkatan peralatan laboratorium terbaru. Tujuannya jelas: memperluas portofolio jenis pemeriksaan dan meningkatkan akurasi hasil.
- Penguatan Digital: Transformasi melalui penguatan sistem internal dan digitalisasi menjadi prioritas. Langkah ini diharapkan menjadi motor penggerak efisiensi operasional dan peningkatan kualitas layanan secara menyeluruh.
Ekspansi Agresif ke Kota Besar
Tidak hanya upgrade internal, DGNS juga akan melakukan ekspansi fisik yang agresif. Perusahaan menargetkan penambahan outlet laboratorium baru di sejumlah kota besar, dengan fokus utama pada Medan, Surabaya, dan Denpasar.
Saat ini, DGNS telah memiliki 5 cabang utama dan didukung oleh 31 outlet serta 1 klinik yang tersebar dari Sumatra hingga Nusa Penida. Ekspansi 2026 ini akan semakin memperkuat jejaring nasional perseroan.
Antisipasi Persaingan Ketat dengan Strategi 3 Pilar
Di tengah rencana ekspansifnya, manajemen DGNS sadar akan tantangan persaingan yang semakin ketat. Stefanus menyebut intensitas persaingan usaha sebagai risiko utama ekspansi 2026.
Untuk mengantisipasinya, DGNS membangun benteng pertahanan melalui tiga pilar utama:
- Kualitas Layanan Unggul
- Kelengkapan Jenis Pemeriksaan
- Strategi Harga yang Kompetitif
“Kami meyakini bahwa melalui kualitas layanan yang unggul, kelengkapan jenis pemeriksaan, serta penetapan harga yang kompetitif, perusahaan akan mampu bersaing secara efektif di pasar,” tegas Stefanus.
Dengan kombinasi strategi penguatan infrastruktur, digitalisasi sistem, dan ekspansi geografis yang ditopang anggaran Rp 12 miliar, DGNS menunjukkan keseriusannya untuk naik kelas dan merebut pangsa pasar lebih besar di industri kesehatan yang terus berkembang.












