Jakarta, CoreNews.id – Ada 2 kado istimewa saat ulang tahun ke-45 Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada 10 Agustus lalu. Pertama, penolakan Mahkamah Agung atas peninjauan kembali (PK) yang diajukan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko terkait kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat. Putusan itu menjadi kepastian bahwa AHY secara sah secara hukum memilik Partai Demokrat dengan utuh. Selain itu upaya Moeldoko mengkudeta Partai Demokrat menjadi gagal.
Kedua, AHY meluncurkan buku berjudul ‘Tetralogi Transformasi AHY’. Buku ini menjadi sebuah perjalanan, kumpulan pemikiran, gagasan, dan juga ide-ide AHY yang ia sampaikan dalam sejumlah forum sejak masih di TNI. Buku yang terdiri dari 4 volume ini, pada tiap volume buku mengambarkan transformasi dari waktu ke waktu seorang AHY.
Pada volume pertama, buku ini berisi perjalanan AHY saat menjadi prajurit TNI. Kemudian volume kedua berisi perjalanan saat AHY masuk ke kalangan civitas akademika dalam kapasitasnya sebagai Direktur Eksekutif di Yudhoyono Institute. Volume ketiga menceritakan pemikiran dan juga apa yang AHY perjuangkan setelah menjadi seorang politikus, dimulai dari pemilihan Gubernur di Jakarta, kemudian menjadi Komandan Kogasma pemenangan pemilu Partai Demokrat hingga menjadi Wakil Ketua Umum (Partai Demokrat). Dan terakhir, volume keempat perjalanan AHY selepas mendapat amanat menjadi Ketua Umum Partai Demokrat.
Buku yang diluncurkan di Djakarta Theater (10/8) ini, diharapkan AHY bisa mengisi ruang diskusi dan berdemokrasi di Indonesia. Menurut AHY, Transformasi AHY adalah sebuah cerita yang juga diharapkan dapat mewakili berbagai kalangan lainnya, bahwa sebagai manusia, sebagai bangsa harus terus bertransformasi tentunya menuju yang lebih baik.*