Jakarta, CoreNews.id – Kehadiran buah hati dalam sebuah pernikahan menjadi hal yang diimpikan oleh setiap pasangan. Kelahirannya menjadi sumber kebahagiaan bagi orang tuanya. Di balik itu, ada amanah dan tanggung jawab yang harus dijaga dan dijalankan oleh mereka. Menjadi keharusan bagi setiap orang tua untuk mengetahui apa yang harus dilakukan terlebih pada saat menyambut kelahiran sang anak.
Ada beberapa sunnah yang sangat dianjurkan dilakukan oleh Rasulullah SAW saat menyambut kehadiran anak, yaitu;
- Memberi Kabar Gembira
Allah SWT berfirman,
“Kemudian Malaikat (Jibril) memanggil Zakariya, sedangkan ia tengah berdiri melakukan shalat di mihrab (ia berkata): ‘Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran (seorang puteramu) Yahya’.”
- Memperdengarkan Adzan dan Iqamah
Selanjutnya, kepada bayi yang baru lahir dianjurkan untuk memperdengarkan adzan dan iqamah pada kedua telinganya. Dengan memperdengarkan lantunan suara adzan diharap dapat menanamkan benih keimanan dalam hati bayi sejak kecil.
- Mentahnik
Ketika buah hati telah lahir, seorang ayah hendaknya mentahnik si bayi dengan buah kurma. Tahnik adalah mengunyah kurma sampai hancur lalu kurma tersebut diletakkan pada langit-langit mulut sang bayi.
Dalam hadist riwayat Al-Bukhari disebut dari Abi Musa, “Anakku telah lahir lalu aku membawanya kepada Rasulllah. Kemudian beliau menamakannya Ibrahim dan mentahnik mulutnya dengan sebutir kurma, lalu mendoakannya agar mendapat barakah, kemudian mengembalikannya kepadaku.”
- Memberi Nama
Salah satu bentuk dari rasa syukur juga tanggung jawab dalam membesarkan anak adalah dengan menyiapkan dan memberi nama yang terbaik bagi buah hati. Orang tua hendaknya memberikan nama yang baik yang menjadi doa dan identitas bagi si anak hingga ia dewasa. Penting bagi orang tua untuk memberikan nama dengan memperhatikan makna yang ada.
Dari Abu Dawud, ia berkata bahwa Rasululullah SAW bersabda, “Sesungguhnya kalian akan dipanggil pada hari kiamat dengan menggunakan nama-nama kalian dan dengan nama-nama bapak kalian, maka baguskanlah nama-nama kalian.” Nama-nama yang dianjurkan diberikan adalah nama-nama malaikat, para Nabi, serta nama lain yang memiliki arti yang bagus. Dari HR Muslim disebut, “Dulu mereka memberi nama dengan nama-nama para Nabi mereka dan orang-orang shaleh dari kaum sebelum mereka.”
- Aqiqah dan Mencukur Rambut Bayi
Selanjutnya melaksanakan aqiqah dan mencukur rambut bayi. Penyembelihan aqiqah diyariatkan sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan Allah SWT.
Nabi SAW bersabda, “Setiap anak yang baru lahir tergadai dengan aqiqahnya, (sampai) disembelihkan (aqiqah) itu untuknya pada hari ketujuh, dicukur rambutnya dan diberi nama.”
Waktu pelaksanaan aqiqah yang paling utama adalah pada hari ketujuh, empat belas, dan dua puluh satu dari hari kelahirannya. Jika lebih dari itu, maka tidak termasuk sisi keutaman namun tidak masalah.
Untuk masalah mencukur rambut bayi yang baru lahir, disunnahkan untuk mencukur seluruh rambut yang ada di kepala, bukan hanya sebagiannya saja. Disunnahkan setelah mencukur rambut adalah memberi wewangian dan mengusapkannya pada kepala bayi. Rambut yang dicukur tadi kemudian ditimbang dan hasilnya disetarakan dengan perak yang kemudian disedekahkan untuk fakir miskin. Rasulullah berpesan pada Fathimah, “Cukurlah rambutnya dan bersedekahlah dengan perak seberat rambutnya kepada orang-orang miskin.”