Jakarta, CoreNews.id – Susanto, warga Grobogan Jawa Tengah, terdakwa kasus penipuan di rumah sakit PT PHC Surabaya divonis empat tahun penjara. Dokter gadungan tersebut dinilai jaksa penuntut umum (JPU) terbukti melanggar Pasal 378 KUHP.
“Menuntut terdakwa dengan hukuman empat tahun penjara dipotong masa penahanan,” kata Jaksa Penuntut Umum (JPU) Ugik Ramatyo dari Kejari Tanjung Perak Surabaya, saat membacakan tuntutan pada sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Surabaya, Senin (18/9/2023).
Dalam pertimbangan jaksa ada lima poin yang memberatkan tuntutan hukuman bagi Susanto.
Pertama karena terdakwa adalah residivis pada kasus yang sama, kedua terdakwa tidak mengakui perbuatannya, dan ketiga perbuatan terdakwa meresahkan masyarakat. Berikutnya, terdakwa menikmati hasil dari tindak pidana yang dilakukan, dan kelima terdakwa berpotensi menimbulkan penderitaan bagi masyarakat.
“Sementara pertimbangan yang meringankan tuntutan tidak ada,” terangnya.
Susanto dilaporkan oleh rumah sakit PHC Surabaya polisi karena mengaku sebagai seorang dokter, sehingga rumah sakit mempekerjakan lulusan SMA itu sejak Juni 2020. Selama mempekerjakan Susanto, RS PHC mengaku mengalami kerugian total Rp 262 juta.