Jakarta, CoreNews.id – Frankfurt Book Fair (FBF) 2023 mendapat kecaman dari berbagai penulis dunia hingga asosiasi penerbit lainnya atas tindakan pro-Israel pameran buku perdagangan tertua tersebut.
Akibatnya, penerbit kenamaan Indonesia, Mizan menegaskan batal ikut dalam FBF tahun ini. “Keputusan Mizan untuk tidak berpartisipasi dalam Frankfurt Book Fair 2023 telah diambil sejak kemarin, dan Alhamdulillah kami bersyukur bahwa ini sejalan dengan keputusan yang diambil oleh Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) yang juga membatalkan keikutsertaannya,” tulis penerbit Mizan di akun Instagram pribadinya, seperti dilihat, Selasa (17/10/23).
Dalam surat terbuka yang dipublikasikan, Direktur Utama Mizan Group Haidar Bagir menegaskan Frankfurt Book Fair yang menjadi kiblat perbukuan terbesar di dunia melupakan penindasan terhadap bangsa Palestina.
“Sungguh disayangkan dalam situasi memprihatinkan seperti ini, kiblat perbukuan terbesar di dunia Frankfurt Book Fair (FBF) beberapa hari lalu secara resmi menyatakan keberpihakan kepada Israel, membatalkan sepihak partisipasi Adania Shibli, penulis asal Palestina, untuk memberikan ruang lebih banyak kepada sejumlah penulis Israel,” ucap Haidar Bagir.
Aktivis perbukuan dunia, lanjut dia, heran dengan sikap Frankfuter Buchemesse karena penyelenggara dan tim di balik Frankfurt Book Fair seakan luput membaca literasi tentang Palestina.
“Seakan mereka luput membaca sekian banyak literasi yang berserak tentang Palestina, persis dari jantung peradaban buku. Qatar, Uni Emirat Arab, Asosiasi Penerbit Arab dunia di Mesir, telah menarik diri dari FBF. Semoga keadilan dan perdamaian kembali ke tanah Palestina,” tegasnya.