Jakarta, CoreNews.id — PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) menargetkan bisa mengejar pertumbuhan kredit baru di atas 15%. Hal ini dilakukan untuk menutup kerugian dalam laporan keuangan hingga periode 30 September 2023. Pada periode tersebut, bank mencatatkan rugi Rp 3,37 triliun, membengkak dibandingkan rugi bersih pada periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 2,63 triliun.
Menurut Wakil Direktur Utama Bank KB Bukopin Robby Mondong (3/1), target penyaluran kredit baru akan dilakukan dengan menyasar segmen wholesale yang akan menjadi pintu masuk. Selain itu juga menciptakan ekosistem dan mendorong pertumbuhan segmen UMKM dan Ritel. Strategi itu merupakan bagian dari serangkaian strategi untuk mencapai laba operasi sebelum pencadangan atau Pre-Provision Operating Profit (PPOP) yang positif.
Kredit wholesale KB Bukopin dicatat menjadi satu-satunya segmen yang mengalami pertumbuhan positif pada tahun 2023. Pada periode 30 September 2023 tercatat senilai Rp 20,48 triliun. Capaian ini naik dari periode sama tahun sebelumnya yang hanya Rp 18,14 triliun. Selain fokus pada segmen wholesale, Bank KB Bukopin juga menargetkan pertumbuhan pada portofolio CASA dan segmen ritel.*