Jakarta, CoreNews.id – Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Buana Mitra Perwira sukses meraih penghargaan Top BUMD Awards 2024 dengan level Bintang 5. Keberhasilan tersebut tak lepas dari komitmennya terhadap industri kecil di Kabupaten Purbalingga.
Tak hanya itu, Sri Aprilia selaku Direktur Utama BPRS Buana Mitra Perwira juga didaulat sebagai Top CEO BUMD 2024 karena dinilai sukses dalam menjalankan visi dan misi perusahaan, khususnya terhadap pengembangan ekonomi daerah.
Selain itu, Dyah Hayuning Pratiwi selaku Bupati Purbalingga juga berhasil meraih penghargaan bergengsi sebagai Top Pembina BUMD 2024 karena dinilai memiliki komitmen kuat terhadap eksistensi BPR.
Acara puncak penghargaan Top BUMD Awards 2024 berlangsung di Hotel Raffles Jakarta (20/3/2024).
Penyelenggara penghargaan tersebut adalah Majalah TopBusiness, bekerjasama dengan Institut Otonomi Daerah (I-Otda). Didukung pula oleh Lembaga Kajian NawaCita (LKN), PPM Manajemen, Sinergi Daya Prima, Dwika Consulting, Melani K. Harriman & Associate, Solusi Kinerja Bisnis (SKB), beberapa staf pengajar dari Universitas Indonesia dan Universitas Padjajaran, dan lain-lain.
Top BUMD Awards 2024 mengangkat topik sebagai berikut: “Penguatan Tata Kelola dalam Membangun Kinerja Bisnis dan Layanan BUMD”.
Ketua Penyelenggara Top BUMD Awards 2024, M. Lutfi Handayani, mengatakan bahwa, dengan tema tersebut, yang dinilai dari BUMD adalah keberhasilan kinerja dan layanan.
“Dan tentunya, kebijakan dan implementasi tata kelola perusahaan yang baik (GCG/good corporate governance) dalam mendukung peningkatan kinerja dan layanan BUMD,” kata Lutfi yang juga Pemimpin Redaksi Majalah TopBusiness tersebut.
Melalui kegiatan ini, pihaknya ingin mendorong adanya implementasi tata kelola perusahaan yang baik atau GCG dan dilakukannya inovasi-inovasi dari BUMD-BUMD di Indonesia untuk meningkatkan kinerja dan layanan BUMD.
Kegiatan Top BUMD ini, kata Lutfi, selaras dengan ketentuan dalam Peraturan Pemerintah No 54 tahun 2017 tentang BUMD pasal 7 dan pasal 8, bahwa pengelolaan BUMD harus didasarkan pada tata kelola perusahaan yang baik.
“Jika GCG dan inovasi ditularkan ke semua BUMD, mudah-mudahan nanti semakin banyak BUMD-BUMD yang top, BUMD-BUMD yang hebat, yakni BUMD-BUMD yang terus melakukan inovasi dan perbaikan dalam pengelolaan usahanya. Mudah-mudahan perekonomian di daerah maupun tingkat nasional terus tumbuh berkelanjutan,” tuturnya.
BUMD terbaik lainnya yang juga apat penghargaan adalah RSUD Kanjuruhan Malang, Perumdam Tirta Raharja Bandung, PT Bumi Siak Pusako, PT Sarana Pembangunan Riau, Perusda Melati Bhakti Satya, PT Tirta Asasta Depok, Perumda Tirta Uli, BPR Jatim, BPD Kalsel, PDAM Bondowoso, Jamkrida Jatim, Perumda Air Minum Tirta Pancur Aji, PT Sumsel Energi Gemilang, Perumda Air Minum Tirta Danu Arta Bangli, Perumda Air Minum Tirta Bahari Kota Tegal.
Lalu, ada pula Bank Bengkulu, Bank NTT, Perumda Parkir Makassar , PT Air Minum Berkah Banua, Perumdam Mojopahit Mojokerto, Perumda Paljaya, Bank NTB Syariah, BLUD UPTD PALD Kota Bekasi, Jamkrida Kalbar, Bank Sumut, dan Perumda Air Minum Tirta Taman Sari Madiun, serta ada beberapa BUMD lainnya.
BUMD Jadi Pionir
Plh. Dirjen Bina Keuangan Daerah, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI, Horas Maurits Panjaitan, dalam sambutannya mengatakan, pemerintah mengharapkan BUMD-BUMD yang ada di Indonesia terutama yang bergerak di bidang pangan bisa mendorong pengendalian inflasi dan ketahanan pangan. Badan usaha tersebut diharapkan menjadi pionir untuk menekan tingkat inflasi.
“BUMD-BUMD ini kita harapkan bisa membantu dalam rangka membantu harga pasar, pengendalian inflasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah,” ujar dia.
Bagi BUMD lainya seperti perbankan, infrastruktur, air minum, serta aneka usaha, diharapkan bisa bersinergi dan berkolaborasi meningkatkan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat. Keberadaan BUMD juga diharapkan mampu meningkatkan kapasitas fiskal di daerah.
“Tapi jika hal ini tidak terjadi, BUMD justru bisa menjadi beban bagi pemerintah daerah itu sendiri. Ini hal yang menjadi perhatian kita bersama. Kami harapkan seluruh stakeholder bisa menjaga hal tersebut tidak terjadi,” ujar Horas.
Berdasarkan data, kata dia, jumlah BUMD di Indonesia saat ini ada 1.133 BUMD yang tersebar di 546 pemerintah daerah. Dari jumlah tersebut, ada 1.084 BUMD yang aktif dan 49 tutup sementara. BUMD tersebut terdiri atas Bank Pembangunan Daerah (BPD), BPR milik Pemda, BUMD air minum, BUMD agro, BUMD migas, BUMD pasar termasuk pariwisata serta aneka usaha lainnya.
Total aset BUMD saat ini ada sekitar Rp 899,45 triliun dan ekuitas Rp 236,6 triliun dengan total laba mencapai Rp 29,6 triliun. Sedangkan dividen yang dibagikan ke pemerintah daerah mencapai Rp 13,02 triliun. Jumlah direksi saat ini ada 1.997 orang, dewan pengawas atau komisaris ada 1.990 orang, dan pegawai atau karyawan sebanyak 153.760 orang.
“Dengan jumlah sebesar ini peran BUMD jelas sangat strategis. Dukungan dari semua pihak sangat diharapkan dalam rangka mendorong penguatan tata kelola BUMD,” tutur Horas.
Pada kesempatan tersebut, Horas mengajak untuk bersama-sama membangun komitmen guna mewujudkan BUMD yang kompetitif, berdaya saing, sehat dan menjadi top BUMD di Indonesia.
“Oleh karena itu, ajang TOP BUMD Awards 2024 ini kami pandang sebagai salah satu langkah yang sangat baik, sangat strategis dan tentunya ini menjadi ajang untuk berkompetisi dalam upaya agar BUMD di Indonesia semakin maju,” kata Horas.