Jakarta, CoreNews.id — Makanan ultraolahan (UPF) meningkatkan usia biologis bagi mereka yang mengonsumsi lebih dari 14 persen kalori setiap harinya. Efek berbahaya dari UPF juga meningkatkan risiko diabetes, penyakit kardiovaskular, dan demensia.
Hal ini dikutip dari laman Best Life (25/11/2024). Makanan ultraolahan tidak hanya mencakup makanan ringan kemasan atau minuman manis, tetapi juga produk yang tampaknya tidak berbahaya seperti roti yang diproduksi secara massal atau kemasan, yogurt buah, beberapa sereal sarapan atau alternatif daging. Selain itu, juga makanan kemasan yang padat nutrisi. Semua produk-produk tersebut sering kali dibungkus dalam kemasan plastik, sehingga menjadi media pembawa zat-zat yang beracun bagi tubuh.
Menurut penulis studi Marialaura Bonaccio, PhD, ahli epidemiologi gizi di Unit Penelitian Epidemiologi dan Pencegahan-IRCCS Neuromed, makanan ultraolahan selain tidak memadai secara nutrisi, juga kaya akan gula, garam, dan lemak jenuh atau trans. Di samping itu, makanan tersebut mengalami pemrosesan industri yang intens yang benar-benar mengubah matriks makanan mereka, dengan konsekuensi hilangnya nutrisi dan serat. Semua ini dapat memiliki konsekuensi penting untuk serangkaian fungsi fisiologis, termasuk metabolisme glukosa, dan komposisi serta fungsi mikrobiota usus.*