Jakarta, CoreNews.id – Dinas Kebudayaan (Disbud) Provinsi DKI Jakarta menggelar pameran koleksi dan seni serat kontemporer berjudul ‘Tersirat dari Serat’ di Museum Tekstil mulai 25 November sampai 31 Januari 2024, pada hari Selasa sampai dengan Minggu pukul 09.00 hingga 15.00 WIB.

Pameran ini menawarkan perspektif baru dalam mengapresiasi tekstil, yaitu sebagai bentuk narasi visual sarat makna. ‘Tersirat dari Serat’ menampilkan karya-karya tekstil kontemporer dari enam seniman. Karya-karya mereka akan berdampingan dengan keragaman koleksi non-batik dan non-tenun milik Museum Tekstil, menciptakan sebuah dialog visual yang menarik antara karya kontemporer dan artefak bersejarah.
Kepala Unit Pengelola Museum Seni Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, Sri Kusumawati mengatakan, seiring dengan perkembangan zaman, seni serat telah menjelma menjadi kanvas yang merekam identitas, kepercayaan, dan sejarah masyarakat tertentu. Tidak terkecuali perkembangan seni serat yang lebih dari sekadar kebutuhan sandang.
“Pameran ini akan mengajak kita berpetualang dalam dunia tekstil yang kaya akan cerita. Berbagai narasi, kisah dan pesan hadir di atas sehelai tekstil dalam wujud motif dan simbol. Seringkali pula pesan tertentu tampil secara tersirat dalam jalinan benang dan pilihan warna,” ujarnya, Selasa (26/11/2024).
Proses pembuatan tekstil seringkali menjadi bagian dari prosesi budaya yang sakral. Melalui seni serat, masyarakat tradisional Indonesia mengungkapkan identitas, melestarikan tradisi, dan menjalin hubungan dengan leluhur dan alam semesta.
Pameran ini mengajak publik untuk memahami narasi di balik karya dan kriya tekstil yang menggunakan media non-batik dan non-tenun.
Sebagai informasi, para Seniman yang turut berpartisipasi dalam pameran ini yakni, Anung Asasongko, Almrhum. Biranul Anas, Lusiana Limono, Meita Meilita, Salima Hakim, dan Pingkan Setiati Ekowati.