Jakarta, CoreNews.id – Pakar epidemiologi Dicky Budiman dari Universitas Griffith Australia menyebut kemungkinan besar hMPV juga sudah menyebar di Indonesia.
“Sekali lagi karena ini juga bukan virus baru, tapi sudah ada sejak 2021, artinya potensi bahwa itu sudah ada di Indonesia lama, ya sangat besar, ini yang seharusnya dipahami oleh semua, termasuk pemerintah. Nggak usah heran, nggak usah kaget,” kata Dicky dikutip detikcom Senin (6/1/2025).
“Bahwa sampai saat ini kita belum menemukan, ini yang harus jadi kewaspadaan, apalagi di era globalisasi seperti ini di tengah juga bahwa negara tetangga sudah mencatat selama ini kasus itu ada, artinya kita harus tingkatkan kemampuan deteksi kita,” jelasnya.
Meski begitu, Dicky mengimbau masyarakat tidak perlu merasa khawatir berlebihan. Perlu dicatat, hMPV adalah penyakit musiman dengan gejala umum ringan seperti batuk pilek biasa.
Ada dua kelompok rentan terkena hMPV yakni anak-anak dan lansia. Mengingat, keduanya selain memiliki masalah imunitas, juga menjadi kelompok dengan cakupan vaksinasi influenza maupun COVID-19 yang lebih rendah.
“Akhirnya berkontribusi pada peningkatan kasus, di sisi lain dua kelompok ini kalau sakit gejalanya lebih terlihat dan menimbulkan kekhawatiran keluarganya ini yang meningkatkan kunjungan RS,” pungkasnya.