Jakarta, CoreNews.id – Hagia Sophia, ikon kota Istanbul, tengah menjalani renovasi besar-besaran untuk pertama kalinya dalam sejarah. Renovasi ini bertujuan memulihkan kemegahan bangunan dan meningkatkan ketahanannya terhadap gempa bumi.
Dikutip dari Arab News, proyek ini mencakup perbaikan kubah utama, setengah kubah, dinding, dan menara. Pemerintah Turki juga akan mengganti lapisan timah yang usang serta memperbarui rangka baja demi menjaga keindahan dan kekuatan bangunan bersejarah tersebut.
“Kami telah melakukan upaya restorasi intensif di Hagia Sophia dan struktur sekitarnya selama tiga tahun,” ujar Dr. Mehmet Selim Okten, selaku insinyur konstruksi dan dosen di Universitas Mimar Sinan, Rabu (16/5/2025),
“Pada akhir tiga tahun ini, kami telah berfokus pada keamanan seismik Hagia Sophia. Terutama pada menara, kubah utama, dan lengkungan utama, agar terhindar dari gempa bumi,” lanjut pria yang juga menjabat sebagai anggota dewan ilmiah yang mengawasi renovasi tersebut.
Renovasi Hagia Sophia dilakukan untuk mengantisipasi risiko gempa, menyusul gempa besar di Turki Selatan pada 2023 yang menewaskan 53.000 orang.
“Kami telah menyelesaikan pekerjaan kami di empat menara dan struktur utama,” ujar Okten.
“Tetapi untuk warisan budaya yang unik ini (dari kubah), kami berencana untuk menggunakan bahan modern dan ringan dan menjaga bangunan tetap terbuka untuk umum,” jelasnya.
Meski tengah direnovasi, Hagia Sophia tetap dibuka untuk wisatawan dan aktivitas ibadah di masjid tetap berjalan seperti biasa. Proyek ini dirancang agar tidak mengganggu pengunjung maupun jemaah.
Hagia Sophia yang telah berusia 1.488 tahun memiliki sejarah panjang. Dibangun pada tahun 537 M sebagai gereja Kekaisaran Bizantium di Konstantinopel, bangunan ini kemudian diubah menjadi masjid setelah penaklukan Ottoman pada 1453, sempat menjadi museum, dan kini kembali difungsikan sebagai masjid.