Corenews.id
No Result
View All Result
  • Trending
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Metropolitan
    • Daerah
  • Politik
    • Pemilu
  • Hukum
  • Pariwara
  • Bisnis
    • Keuangan
    • Ekonomi
    • Properti
    • Pasar Modal
  • Tekno
  • Gaya Hidup
  • Humaniora
  • Olah Raga
  • Tokoh
  • Opini
Corenews.id
No Result
View All Result

Jarang Diketahui, Inilah Alasan Gelar ‘Haji’ Disematkan di Nama Orang Indonesia

by Abdullah Suntani
9 Juni 2025 | 17:44
in Humaniora
jamaah haji indo

Foto: Mediaindonesia

Bagikan sekarang:

Jakarta, CoreNews.id – Penyematan gelar ‘Haji’ atau ‘Hajjah’ di depan nama seseorang bukanlah tradisi baru, melainkan memiliki akar sejarah, budaya, dan keagamaan yang panjang. Filolog dan Staf Ahli Menteri Agama, Oman Fathurahman, menjelaskan bahwa gelar ini muncul sebagai bentuk penghormatan terhadap perjuangan umat Islam Nusantara yang menempuh perjalanan panjang dan berat menuju Tanah Suci, menghadapi lautan dan gurun selama berbulan-bulan.

Menurut Oman, tradisi ini sah-sah saja karena ibadah haji tidak hanya merupakan ritual keagamaan, tetapi juga pencapaian spiritual dan fisik yang luar biasa. Gelar ‘Haji’ kemudian menjadi simbol keberhasilan melewati ujian berat tersebut. Namun, Oman mengingatkan agar gelar tersebut tidak menjadi simbol kesombongan.

“Salah satu ciri haji mabrur adalah menjadi orang yang ikhlas dan muhsin (berbuat baik) sepanjang masa, selalu menebar kedamaian,” ucap Oman.

Antropolog UIN Jakarta, Dadi Darmadi, menyatakan bahwa tradisi ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di wilayah Melayu Islam lainnya seperti Malaysia, Brunei, Singapura, dan Thailand Selatan. Bahkan di Mesir Utara, rumah jemaah haji sering dihiasi lukisan Ka’bah dan kendaraan yang digunakan untuk berhaji.

Menurut Dadi, penyematan gelar haji dapat dilihat dari tiga sudut pandang, yakni Keagamaan: Haji adalah rukun Islam kelima yang sulit dijalankan dan menjadi kebanggaan bagi mereka yang berhasil menunaikannya. Kemudian Kultural: Cerita heroik perjalanan haji turut memperkuat nilai sosial dan simbol status dalam masyarakat. Kolonial: Pada masa Hindia Belanda, ibadah haji diawasi karena dikhawatirkan memicu semangat anti-kolonial. Bahkan, jamaah diwajibkan memakai atribut tertentu agar mudah dipantau.

Namun, tokoh kolonial Snouck Hurgronje berpendapat lain. Ia menilai para jemaah haji saat itu tidak layak dianggap sebagai ancaman politik. “Itu dari perspektif kolonial. Padahal menurut Snouck Hurgronje, yang meneliti haji, saat itu, jemaah haji tidak layak ditakuti sebagai anti-penjajah,” tandas Dadi.

READ  Seret Menag, Ini Kronologi Dugaan Korupsi Kuota Haji Era Jokowi
Tags: gelar hajiHaji 2025
Previous Post

Viral Video Anjing Dikuliti Hidup-Hidup, Polisi Telusuri Lokasi Asli Kejadian

Next Post

Dugaan KKN dalam Izin Tambang Papua, Gerindra Minta Pemerintah Tertibkan IUP

Next Post
tambang emas papua

Dugaan KKN dalam Izin Tambang Papua, Gerindra Minta Pemerintah Tertibkan IUP

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

PARIWARA

Green movement pertamina

Pertamina Luncurkan Green Movement, Wujud Nyata Komitmen ESG

8 Mei 2025 | 14:00
Logo Danantara

Presiden Prabowo Resmikan Badan Pengelola Investasi DANANTARA

12 Maret 2025 | 09:00
Kepala BPJPH Ahmad Haikal Hasan

BPJPH Bersinergi dengan 11 Mitra Permudah Sertifikasi Produk Halal

18 Februari 2025 | 17:00
Aplikasi Growin' by Mandiri Sekuritas

Aplikasi Growin’ by Mandiri Sekuritas Permudah Investasi di Pasar Modal

9 Januari 2025 | 17:00

POPULER

Ekonom Kritik Kucuran Rp200 Triliun: Program Jalan Pintas Langgar UU

Ekonom Kritik Kucuran Rp200 Triliun: Program Jalan Pintas Langgar UU

16 September 2025 | 08:51
Sejarah Pembangunan Ka’bah

Sejarah Pembangunan Ka’bah

17 Februari 2025 | 16:36
KPU batasi jumlah pengantar pendaftaran Capres cawapres

Perludem Kritik KPU Rahasiakan Ijazah Capres-Cawapres: Langgar Keterbukaan Publik

16 September 2025 | 14:13
Sequis Life Resmikan Kantor Pemasaran di Alam Sutera

Sequis Life Resmikan Kantor Pemasaran Baru di Alam Sutera, Perkuat Kanal Distribusi Agency

13 September 2025 | 09:00
“Kontol Sapi” Kue Unik Khas Banten, Mau Coba?

“Kontol Sapi” Kue Unik Khas Banten, Mau Coba?

17 Mei 2024 | 21:11
Kronologi Longsor Tambang Freeport Papua, 7 Pekerja Terjebak

Freeport Masih Berupaya Selamatkan 7 Pekerja Terjebak di Tambang Papua

16 September 2025 | 09:09
  • Redaksi Corenews.id
  • Pedoman Media Siber
  • Email Login

Corenews.id | All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Trending
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Metropolitan
    • Daerah
  • Politik
    • Pemilu
  • Hukum
  • Pariwara
  • Bisnis
    • Keuangan
    • Ekonomi
    • Properti
    • Pasar Modal
  • Tekno
  • Gaya Hidup
  • Humaniora
  • Olah Raga
  • Tokoh
  • Opini

Corenews.id | All Rights Reserved