Jakarta, CoreNews.id – Presiden AS Donald Trump mengakui kelaparan akut di Gaza dan menegaskan bahwa Israel harus membuka akses lebih luas bagi bantuan kemanusiaan. Saat kunjungan ke Skotlandia, Trump mengatakan, “banyak orang sedang kelaparan” dan mengumumkan pendirian pusat-pusat makanan “tanpa pagar atau batas, agar mudah diakses.”
Pernyataan itu kontras dengan PM Israel Benjamin Netanyahu yang membantah ada kelaparan di Gaza. Namun, data Kementerian Kesehatan Gaza mencatat 147 korban jiwa akibat kelaparan sejak Oktober 2023, mayoritas anak-anak.
Trump menyatakan AS akan bekerja sama dengan negara lain untuk menyalurkan bantuan makanan dan kebutuhan sanitasi. Sementara itu, lembaga PBB mengungkap bahwa 470.000 warga Gaza kini alami kelaparan akut. Kekacauan distribusi, penyerangan terhadap truk bantuan, dan penembakan terhadap warga yang mengantre memperburuk krisis.