Jakarta, CoreNews.id — Bank Jakarta sebagai identitas baru Bank DKI catatkan kinerja positif hingga akhir Triwulan II 2025. Laba bersih Bank Jakarta misalnya, dicatat sebesar Rp421,18 miliar per Juni 2025, atau tumbuh 24,42% YoY dari Rp338,53 miliar pada periode sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini ditopang oleh peningkatan pendapatan bunga bersih yang naik 10,38% menjadi Rp1,47 triliun, dari sebelumnya Rp1,34 triliun.
Hal ini disampaikan Direktur Utama Bank Jakarta Agus H. Widodo dalam keterangannya di Jakarta (30/7/2025). Menurut Agus, kinerja positif ini merupakan cerminan dari komitmen Bank Jakarta untuk terus bertumbuh secara sehat dan inklusif. “Kami terus memperkuat fungsi intermediasi dengan memperluas akses pembiayaan produktif, khususnya kepada pelaku UMKM yang diharapkan menjadi motor penggerak ekonomi daerah,” kata Agus.
Selain laba, kinerja positif juga dicatatkan pada kinerja keuangan lainnya, seperti misalnya: aset, DPK, CASA, dan penyaluran kredit. Per Juni 2025, total aset Bank Jakarta dicatat sebesar Rp84,72 triliun, tumbuh 2,96% dibandingkan posisi Triwulan II 2024 yang sebesar Rp82,29 triliun. Dana Pihak Ketiga (DPK) dicatat sebesar Rp67,69 triliun, atau naik 3,84% secara tahunan (year-on-year/YoY). Selain itu, porsi dana murah atau CASA (Current Account Saving Account) berhasil meningkat 8,03% YoY menjadi Rp25,37 triliun. Sementara itu pada penyaluran kredit, pertumbuhan pada triwulan II 2025 Bank Jakarta, ditopang oleh kredit kepada sektor UMKM yang naik signifikan 43,70% YoY menjadi Rp2,31 triliun, serta kredit konsumer yang naik 2,92% YoY menjadi Rp23,50 triliun.*