Jakarta, CoreNews.id – Rencana pertemuan bilateral antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mulai dirancang. Namun, lokasi pertemuan masih dirahasiakan.
Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, mengatakan kedua pemimpin telah menyatakan kesediaan untuk bertemu langsung.
“Kedua pemimpin telah menyatakan kesediaan untuk duduk bersama, sehingga tim keamanan nasional kami akan membantu kedua negara mewujudkannya,” ujar Leavitt dalam pengarahan Gedung Putih, Selasa (19/8/2025).
Menurut Leavitt, muncul ide agar pertemuan dilakukan hanya oleh Putin dan Zelensky tanpa melibatkan negara lain. “Ide tersebut muncul dalam percakapan presiden dengan Presiden Putin, Presiden Zelensky, dan para pemimpin Eropa. Semua sepakat bahwa ini adalah langkah awal yang baik,” ujarnya.
Leavitt menambahkan, Presiden Donald Trump menyetujui gagasan pertemuan bilateral tersebut. “Pada akhirnya, presiden selalu mengatakan bahwa ada beberapa area perselisihan dalam perang ini yang harus dibahas dan diputuskan oleh kedua negara. Oleh karena itu, beliau ingin kedua negara terlibat dalam diplomasi langsung,” jelasnya.
Leavitt juga memastikan bahwa Putin telah berjanji untuk menggelar pembicaraan dengan Zelensky. “Dia telah berjanji, dan saya baru saja menjawab pertanyaan itu untuk Anda,” ujarnya.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Swiss, Ignazio Cassis, menyatakan negaranya siap menjadi tuan rumah jika perundingan tersebut jadi dilaksanakan.
“Kami siap untuk pertemuan semacam itu, dan kami berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada kami,” kata Cassis.
Meski ada surat perintah penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional (ICC) terhadap Putin, Cassis menegaskan Swiss tetap bisa memfasilitasi pertemuan karena peran khusus Jenewa sebagai markas besar PBB di Eropa.
“Kami dapat mengadakan pertemuan semacam itu, dan kami tahu apa yang perlu dilakukan untuk memastikannya berjalan lancar,” ujarnya.