Jakarta, CoreNews.id — Saat banyak platform keuangan berlomba menawarkan pinjaman instan tanpa arah, Dumi Indonesia justru melaju dengan strategi berbeda: bukan hanya memberi akses pendanaan, tapi menggempur para ASN dengan literasi keuangan yang provokatif dan membangun kesadaran finansial jangka panjang. Inilah fondasi yang membuat Dumi layak menyandang predikat “Sahabat ASN Indonesia.”
Sejak berdiri hingga Juli 2025, Dumi telah menyalurkan lebih dari Rp4,3 triliun bagi 45 ribu ASN di seluruh Indonesia. Angka yang tidak main-main—menandakan tingginya kepercayaan para aparatur negara terhadap platform peer-to-peer lending ini. Mulai dari modal usaha, biaya pendidikan, sampai renovasi rumah, semua dibiayai lewat mekanisme yang transparan, aman, dan diawasi langsung oleh OJK.
Namun Dumi sadar, akses pembiayaan tanpa literasi hanya membuat ASN kembali terjebak dalam lingkaran masalah keuangan. Karena itu, mereka menggebrak dengan strategi literasi yang agresif dan relevan. Tidak sekadar membagikan tips-tips normatif, Dumi menghadirkan edukasi yang menyentuh akar masalah finansial ASN: pengelolaan gaji, risiko utang, penipuan digital, hingga perencanaan masa depan.
Melalui media sosial, webinar, dan situs resmi, Dumi menyajikan konten edukatif yang mudah dipahami dan langsung bisa dipraktikkan. Lebih dari itu, mereka turun langsung ke lapangan, menyasar ASN di berbagai daerah. Pada 18 Juni 2025 di Pontianak, Dumi menggulirkan edukasi “Pentingnya Literasi Keuangan dalam Menyikapi Produk Keuangan.” Disusul agenda serupa pada 8 Oktober 2025 di Gorontalo bertema “Cerdas Mengelola Keuangan dengan Peer to Peer Lending.”
Arny David Monareh, Area Business Manager West Dumi Indonesia, menyampaikan bahwa literasi adalah “senjata utama” yang tidak boleh dianggap remeh. “Kami percaya pembiayaan dan literasi harus berjalan beriringan. Dumi tak hanya memberi akses, tapi juga membekali ASN dengan pengetahuan agar tidak salah langkah,” tegasnya, dalam siaran pers, 12/11/2025.
Testimoni para ASN memperkuat dampaknya. Roih Saleh, ASN di Cipayung Jaya, mengungkapkan bahwa Dumi bukan hanya membantunya merenovasi rumah, tetapi juga membuatnya lebih bijak mengatur keuangan keluarga. “Dumi membantu saya mewujudkan impian dan membuat keuangan keluarga jauh lebih sehat,” ujarnya.
Dari sisi korporasi, langkah Dumi sejalan dengan strategi besar PT Fidac Inovasi Teknologi dalam membangun ekosistem finansial digital yang inklusif. Kolaborasi pembiayaan dilakukan bersama BTA sebagai loan channeling partner, serta dukungan lender besar seperti BNI, Bank Mandiri Taspen, Bank Jakarta, BJB, dan BTN—menegaskan bahwa kepercayaan terhadap Dumi bukan sekadar jargon pemasaran, tapi realitas yang divalidasi perbankan nasional.
Dengan kombinasi literasi, inovasi digital, dan kepatuhan regulasi, Dumi Indonesia sedang membentuk generasi ASN yang lebih tangguh secara finansial—bukan hanya konsumtif, tapi cerdas dan berdaya. Langkah progresif ini menjadi bukti bahwa kesejahteraan finansial ASN bukan sekadar mimpi, tetapi visi yang sedang diwujudkan satu langkah demi satu edukasi.











