Jakarta, CoreNews.id – Rais Aam PBNU KH Miftachul Ahyar resmi mencopot Charles Holland Taylor dari posisi penasihat khusus Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf untuk urusan internasional. Keputusan tersebut tertuang dalam Surat Edaran Nomor 4780/PB.23/A.II.10.71/99/11/2025 yang ditandatangani pada 22 November 2025.
Pencopotan ini merupakan tindak lanjut dari keputusan Rapat Harian Syuriyah PBNU pada 20 November.
Dalam surat itu ditegaskan:
“Menindaklanjuti hasil keputusan Rapat Harian Syuriyah PBNU… kami selaku Rais Aam PBNU menyatakan mencabut tanda tangan dalam Surat Keputusan PBNU Nomor 3137… tentang Penetapan Penasihat Khusus Ketua Umum PBNU untuk Urusan Internasional.”
Sekjen PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul membenarkan adanya surat tersebut.
“Benar,” ujarnya singkat.
Sebelumnya, beredar risalah rapat Syuriyah yang meminta Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf mengundurkan diri dalam tiga hari. Jika tidak, Syuriyah akan memberhentikannya. Risalah itu ditandatangani Rais Aam dan dihadiri 37 pengurus harian Syuriyah.
Dalam salah satu poin keputusan disebutkan:
“KH Yahya Cholil Staquf harus mengundurkan diri… dalam waktu 3 (tiga) hari… Jika dalam waktu itu tidak mengundurkan diri, Rapat Harian Syuriyah PBNU memutuskan memberhentikan KH Yahya Cholil Staquf.”
Desakan mundur tersebut dipicu polemik undangan narasumber jaringan zionisme internasional dalam program AKN NU yang dianggap bertentangan dengan nilai Aswaja An Nahdliyah serta Muqaddimah Qanun Asasi NU.
Meski demikian, Yahya menegaskan tidak berniat mundur.
“Saya sama sekali tidak terbersit pikiran untuk mundur… Karena saya mendapatkan amanah dari muktamar untuk lima tahun,” kata Gus Yahya, dikutip dari Detik.











