Jakarta, CoreNews.id – PT Kereta Api Indonesia (KAI) belum memastikan kapan layanan KRL Jabodetabek dapat beroperasi 24 jam. Direktur Utama KAI, Bobby Rasyidin, menyebut wacana tersebut positif dari sisi pelayanan, namun membutuhkan kajian menyeluruh. “Tentunya dari sisi pelayanan pelanggan ini hal yang positif, tapi kita harus menghitungnya,” ujar Bobby di Stasiun Gambir, Selasa (25/11/2025).
Bobby menegaskan, operasional kereta tidak dapat dipaksakan tanpa jeda pemeriksaan sarana, prasarana, dan sistem elektrifikasi. “Kalau aliran listriknya 24 jam, kapan kita mengecek kabelnya?” katanya. Ia mencontohkan insiden kereta cepat Whoosh yang sempat berhenti akibat layangan tersangkut sebagai gambaran risiko jaringan.
KAI akan melakukan kajian bersama Kemenhub mencakup aspek keselamatan, operasional, dan kenyamanan pelanggan. Sementara itu, Menhub Dudy Purwagandhi juga menilai rencana KRL 24 jam harus dihitung dari sisi kebutuhan dan biaya operasional.











