Jakarta, CoreNews.id – Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China yang sempat memanas akhirnya mereda—setidaknya untuk sementara waktu. Kedua negara sepakat menghentikan sementara tarif impor yang saling mereka berlakukan selama 90 hari. Tak hanya itu, besaran tarif juga akan dipotong hingga 115% sebagai upaya meredakan ketegangan ekonomi global.
Apa yang Disepakati?
- Jeda 90 Hari – AS dan China setuju untuk tidak saling menaikkan atau memberlakukan tarif baru selama tiga bulan ke depan.
- Penurunan Tarif 115% – Kedua pihak akan mengurangi tarif yang sebelumnya mencapai 145% (AS) dan 125% (China) secara signifikan.
- Negosiasi Lanjutan – Kesepakatan ini memberi waktu bagi kedua negara untuk melanjutkan pembicaraan tanpa tekanan ekonomi.
Awal Mula Ketegangan
Perang dagang AS-China sudah berlangsung sejak beberapa tahun terakhir, dengan kedua negara saling mengenakan tarif tinggi atas impor barang. Akibatnya, harga produk seperti elektronik, bahan baku industri, dan produk pertanian ikut terdampak di pasar global.
Reaksi dari Pemerintah
- Scott Bessent (Menteri Keuangan AS):
“Kami berhasil mencapai kesepakatan untuk jeda sementara dan memotong tarif secara besar-besaran. Ini langkah positif bagi perekonomian kedua negara.” - Donald Trump (Mantan Presiden AS):
Melalui media sosial, Trump menyebut pertemuan di Swiss berjalan “sangat baik” dan banyak hal disepakati dalam suasana yang konstruktif.
Dampak bagi Perekonomian Global
Kesepakatan ini bisa menjadi angin segar bagi pasar dunia, karena:
- Harga barang impor mungkin lebih stabil.
- Neraca perdagangan global berpeluang membaik.
- Investor dan pelaku usaha bisa bernapas lega sementara.
Apa Selanjutnya?
Dalam 90 hari ke depan, AS dan China akan terus bernegosiasi untuk mencari solusi jangka panjang. Jika tidak ada kesepakatan baru, perang tarif bisa kembali terjadi.