Yogyakarta, CoreNews.id — Induk BTM secara live di TV MU Yogyakarta (23/Juni/2025), meluncurkan lembaga pendidikan dan pengembangan microfinance Muhammadiyah bernama BTM Institute. Peluncuran ini untuk menguatkan Gerakan Microfinance Muhammadiyah (GMM) dalam mendirikan satu Baitut Tamwil Muhammadiyah (BTM) di tiap Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) di jaringan Persyarikatan. Selain itu untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme para pengelola, pengurus, pengawas dan pengawas syariah BTM dalam mengelola lembaga keuangan mikro syariah.
Hal ini disampaikan Ketua Induk BTM Achmad Su’ud di Yogyakarta. Menurut Achmad Su’ud, BTM Institute ini juga sebagai media dalam literasi, edukasi, advokasi dan konsultasi dalam pengembagan BTM sebagai pusat keuangan Muhammadiyah. Menurut Achmad Su’ud kembali, di samping peluncuran BTM Institute, Induk BTM juga menyelenggarakan dialog nasional dengan tema: Transformasi Membangun Sumber Daya Manusia (SDM) Microfinance Muhammadiyah.
Hadir dalam dialog nasional tersebut diantaranya adalah: Wakil Ketua I Lembaga – Pengambang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LP – UMKM) Pimpinan Pusat Muhammadiyah Syafrudin Anhar; Analis Kebijakan Microfinance Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) Iwan Rudi Saktiawan. Selain itu, Ikhwan A Basri dari Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia (DSN – MUI).
Di tempat yang sama, Direktur BTM Institute, Agus Yuliawan dalam dialog nasional menegaskan, bahwa tantangan ke depan dalam transformasi BTM sangat besar sekali, baik internal dan eksternal. Apalagi dalam pengembangan pilar ketiga (bidang ekonomi) Muhammadiyah, BTM bisa menjadi cermin dalam membangun ekosistem ekonomi Muhammadiyah di akar rumput serta role model closed loop economy. Karena itu transformasi SDM menjadi prioritas BTM selama ini untuk menggerakan BTM secara berkelanjutan dan profesional. Salah satunya melalui BTM Institute.*