Jakarta, CoreNews.id – Pemerintah telah menyalurkan bantuan pangan beras sebanyak 300.300 ton kepada 18,27 juta penerima bantuan pangan (PBP) sebagai bagian dari upaya stabilisasi harga beras nasional.
Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, menyebut jumlah itu sudah mencapai 82,15% dari total target penyaluran 365.500 ton. Masing-masing keluarga penerima mendapatkan 20 kg beras dalam sekali distribusi oleh Perum Bulog.
“Pemerintah tetap ada dan konsisten untuk melindungi masyarakat, utamanya dalam menjaga stabilitas dan juga ketersediaan beras itu sendiri bagi masyarakat,” kata Arief, Kamis (7/8/2025).
Selain bansos, intervensi juga dilakukan lewat program SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) dengan realisasi 192.400 ton beras (12,8% dari target 1,5 juta ton). Beras SPHP dijual sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) jenis medium.
Intervensi ini mulai menunjukkan hasil. Data Badan Pangan Nasional (NFA) mencatat penurunan harga beras medium per 6 Agustus:
- Zona 1: turun 0,06% ke Rp13.923/kg
- Zona 2: turun 0,15% ke Rp14.615/kg
- Zona 3: turun 1,31% ke Rp16.370/kg
Arief juga menanggapi soal mutu beras premium dan dukungan terhadap Satgas Pangan Polri atas pelanggaran mutu. Ia menyebut pelanggaran lebih ke soal broken percentage dan ketidaksesuaian timbangan, bukan soal keamanan pangan.
“Pemerintah dorong pelaku usaha perbaiki standar mutu. Kami juga intensif komunikasi dengan para penggiling padi,” ujar Arief.