Jakarta, CoreNews.id — Sebagai bagian dari rangkaian Media Visit Dewan Juri Top BUMD Awards 2025, BPR Bank Bapas 69 menggelar Sharing Session bertema “Membangun Budaya GRC Terintegrasi” pada Rabu (20/8), di Kantor Pusat Bank Bapas 69. Acara ini menghadirkan Dewan Juri Top BUMD Awards serta pakar tata kelola, salah satunya Benyamin De Haan, Penasihat MSI Group sekaligus pakar strategic management, SDM, dan teknologi digital.
Dalam paparannya, Benyamin menegaskan bahwa penerapan Governance, Risk, dan Compliance (GRC) yang terintegrasi menjadi kunci utama bagi BPR untuk tangguh, adaptif, dan berkelanjutan di tengah perubahan lingkungan bisnis. Menurutnya, masih banyak korporasi, termasuk BPR, yang menerapkan GRC secara parsial atau silo-silo, sehingga menimbulkan tumpang tindih proses, duplikasi pekerjaan, peningkatan biaya, serta kurangnya keselarasan aktivitas organisasi.
“Keberhasilan implementasi GRC sangat dipengaruhi oleh komitmen pimpinan atau tone at the top. Tanpa arahan dan keteladanan manajemen puncak, budaya integritas sulit terbangun,” tegas Benyamin.
Ia juga menekankan perlunya pemetaan risiko komprehensif, pemanfaatan teknologi digital yang terintegrasi, serta penguatan kompetensi SDM melalui pelatihan, sertifikasi, dan mekanisme whistleblowing system (WBS).
Sharing session ini diharapkan menjadi momentum penting bagi BPR, khususnya di Jawa Tengah dan DIY, untuk membangun budaya GRC yang selaras, responsif, dan gesit sehingga mampu bersaing, bertumbuh sehat, serta memberikan nilai berkelanjutan bagi pemangku kepentingan.