Jakarta, CoreNews.id – Sejumlah pemimpin dunia mengecam tindakan Israel yang mencegat armada Global Sumud Flotilla dalam perjalanan menuju Gaza. Armada yang membawa 500 aktivis dari 44 negara, termasuk AS, Inggris, Spanyol, Malaysia, Turki, dan Kolombia, bertujuan menyalurkan bantuan kemanusiaan. Insiden ini memicu aksi unjuk rasa di Istanbul, Athena, Buenos Aires, Roma, Berlin, dan Madrid.
Pemerintah Turki menyebut intervensi Israel sebagai terorisme yang melanggar hukum internasional. Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, menuntut pembebasan warganya yang ditahan dan berjanji menempuh jalur hukum. Presiden Kolombia, Gustavo Petro, bahkan mengusir diplomat Israel dan membatalkan perjanjian perdagangan bebas.
“Negara itu juga mengoyak hati nurani komunitas internasional,” ujar Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim.
Presiden Irlandia Michael D. Higgins menilai Israel menghalangi bantuan esensial ke Gaza, sementara Prancis menuntut pemulangan cepat warganya. Utusan Khusus PBB, Francesca Albanese, menyebut pencegatan itu sebagai “penculikan ilegal.”