Jakarta, CoreNews.id – Dapur umum di Gaza masih mengalami kekurangan bahan pokok meski gencatan senjata telah berlangsung beberapa minggu. Anera, organisasi kemanusiaan Amerika, membuka dapur komunitas sejak awal gencatan enam minggu lalu. Melansir BBC News, Selasa (25/11/2025), dapur serupa juga dibuka di al-Mawasi, Gaza selatan. Setelah dua bulan blokade ketat Israel, stok makanan sempat menipis meski kini sedikit membaik karena lebih banyak bantuan diperbolehkan masuk.
Setiap hari Anera menyediakan makanan panas bagi lebih dari 20.000 orang dengan memasak hingga 120 panci untuk kamp pengungsi. “Jumlah keluarga yang kami layani melonjak dari 900 menjadi lebih dari 4.000,” menurut laporan Anera. Namun akses makanan tetap menjadi persoalan besar sejak perang Oktober 2023.
Pembatasan Israel memperburuk krisis dan memicu kelaparan yang dikonfirmasi PBB di Kota Gaza. Banyak keluarga kini hanya makan sekali sehari dan bergantung penuh pada dapur komunitas. Warga berharap gencatan senjata bertahan agar mereka bisa hidup aman dan menyediakan makanan hangat bagi anak-anak.











