Jakarta, CoreNews.id – Rusia resmi melarang ekspor solar. Moskow mengklaim larangan ekspor solar hanya bersifat sementara dan akan membantu menurunkan harga bahan bakar bagi masyarakat Rusia. Mengutip Bloomberg, berdasarkan keputusan pemerintah larangan tersebut berlaku juga untuk bensin. Keputusan ini dimulai berlaku pada 21 September 2023 dan belum memiliki tanggal pasti sampai kapan masa berlakunya.
Menurut Alan Gelder, wakil presiden pasar penyulingan, bahan kimia, dan minyak di konsultan Wood Mackenzie Ltd, meskipun larangan ini hanya bersifat sementara, dampaknya signifikan karena Rusia tetap menjadi eksportir utama solar ke pasar global. Ekspor solar Rusia dicatat menyumbang 3,4% dari permintaan global. Pada tahun lalu, Rusia mengekspor hampir satu juta barel solar per hari. Larangan elspor solar Rusia muncul ketika para pembuat kebijakan merasa cemas mengamati kenaikan harga minyak, yang telah meningkat sebesar 30% sejak bulan Juni dan hampir melampaui level US$ 100 per barel.
Melansir dari The Telegraph, harga solar di Eropa langsung melonjak sebanyak 5% sebagai respons terhadap berita dari Kremlin. Terlebih perusahaan kilang minyak telah kesulitan menghasilkan cukup bahan bakar diesel setelah produsen terbesar kedua dan ketiga di dunia, Arab Saudi dan Rusia, membatasi pasokan minyak.*