CoreNews.id, Jakarta – Kementerian Perdagangan Tiongkok menanggapi keputusan Amerika Serikat yang mengecualikan beberapa produk teknologi dari kebijakan tarif. Melalui pernyataan resmi yang dikutip dari CNBC, Kementerian menyebut kebijakan itu hanya merupakan “langkah kecil” dalam penyelesaian konflik dagang kedua negara.
Tiongkok: Tarif Balasan AS Adalah Kesalahan
Kementerian mendesak Presiden AS Donald Trump untuk sepenuhnya mencabut tarif tambahan, termasuk bea masuk 145 persen yang masih diberlakukan terhadap produk asal Tiongkok.
“Kami mendesak AS untuk mendengarkan suara rasional dari komunitas internasional dan domestik. AS harus mengambil langkah besar memperbaiki kebijakan keliru berupa tarif timbal balik, dan kembali ke jalur diplomasi yang setara dan saling menghormati,” tegas pernyataan Kementerian Perdagangan Tiongkok.
Produk Teknologi yang Dikecualikan
Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS mengumumkan pada Jumat (11/4/2025) bahwa beberapa produk teknologi yang dikecualikan dari tarif tambahan meliputi:
Ponsel pintar
Komputer pribadi
Semikonduktor
Panel surya
Meski begitu, tarif 20% terhadap seluruh produk asal Tiongkok masih tetap diberlakukan, menunjukkan sikap keras AS terhadap kebijakan perdagangan belum berubah signifikan.
Respons Domestik & Media Sosial Tiongkok
Beijing Daily menyebut pengecualian tarif ini sebagai bentuk kemunduran kebijakan tarif oleh AS.
Di platform media sosial Weibo, tagar #PemerintahanTrumpMundurLagi masuk ke peringkat kedua dalam daftar pencarian populer.
Tiongkok Minta AS Kembali ke Meja Perundingan
Tiongkok menekankan pentingnya dialog diplomatik ketimbang pendekatan agresif dalam konflik dagang. Pemerintah Tiongkok juga tengah mengevaluasi dampak ekonomi dari pengecualian tarif tersebut, terutama terhadap sektor teknologi.
Belum Ada Jadwal Pertemuan Trump-Xi
Menurut Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer, hingga saat ini belum ada rencana pembicaraan antara Presiden Donald Trump dan Presiden Tiongkok Xi Jinping.