Jakarta, CoreNews.id – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan pidato kenegaraan dalam rangka penyampaian Rancangan Undang-Undang APBN 2026 di Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, 15/08/2025. Dalam pidatonya, Presiden menegaskan bahwa arsitektur APBN 2026 adalah implementasi visi dan misinya bersama Wakil Presiden untuk mewujudkan Indonesia yang tangguh, mandiri, dan sejahtera.
APBN 2026: Fondasi Ketahanan Nasional
Presiden Prabowo menekankan pentingnya ketahanan pangan, energi, ekonomi, dan pertahanan sebagai fondasi kemandirian bangsa. Beberapa poin utama yang disoroti dalam APBN 2026 meliputi:
- Ketahanan Pangan
- Alokasi Rp164,4 triliun untuk swasembada pangan.
- Subsidi pupuk Rp46,9 triliun untuk 9,62 juta ton pupuk.
- Cadangan pangan melalui Bulog senilai Rp22,7 triliun.
- Ketahanan Energi
- Subsidi dan insentif energi Rp402,4 triliun.
- Percepatan Energi Baru Terbarukan (EBT) seperti tenaga surya, hidro, dan panas bumi.
- Peningkatan SDM Unggul
- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan anggaran Rp335 triliun untuk 82,9 juta penerima manfaat.
- Anggaran pendidikan 20% APBN (Rp757,8 triliun), terbesar dalam sejarah Indonesia.
- Kesehatan Berkualitas
- Alokasi Rp244 triliun untuk JKN, penurunan stunting, dan revitalisasi rumah sakit.
Pertumbuhan Ekonomi & Realisasi Investasi
Presiden menyampaikan capaian ekonomi yang menggembirakan:
- Pertumbuhan ekonomi Triwulan II-2025: 5,12% (naik dari Triwulan I: 4,87%).
- Ekspor tumbuh 10,67%, didorong hilirisasi.
- Pengangguran turun ke 4,76%, tercipta 3,6 juta lapangan kerja baru.
- Kemiskinan turun ke 8,47%, inflasi terjaga 2,4%.
Realisasi investasi Semester I-2025 juga memenuhi target APBN, menunjukkan kepercayaan investor terhadap prospek ekonomi Indonesia.
Target Penerimaan Negara & Belanja APBN 2026
- Penerimaan Negara 2026: Rp3.147,7 triliun.
- Belanja Negara: Rp3.786,5 triliun.
- Defisit APBN: Rp638,8 triliun (2,48% PDB).
Presiden menegaskan pentingnya pengelolaan fiskal yang sehat dengan:
- Optimalisasi pendapatan negara.
- Penguatan belanja berkualitas.
- Inovasi pembiayaan melalui swasta dan BUMN.
8 Agenda Prioritas APBN 2026
- Swasembada Pangan – Indonesia harus berdaulat di bidang pangan.
- Ketahanan Energi – Subsidi tepat sasaran, percepatan EBT.
- Program MBG – Tekan stunting, ciptakan generasi sehat.
- Pendidikan Bermutu – Anggaran terbesar untuk SDM unggul.
- Kesehatan Merata – JKN untuk 96,8 juta masyarakat miskin & rentan.
- Penguatan Koperasi Desa – Gerakkan ekonomi kerakyatan.
- Pertahanan Nasional – Jaga kedaulatan negara.
- Percepatan Investasi – Tingkatkan daya saing global.
Optimisme Indonesia di Tengah Gejolak Global
Di tengah ketidakpastian global, pemerintah telah menyalurkan stimulus ekonomi Rp57,4 triliun (tahap I & II 2025) dan memperkuat jaring pengaman sosial melalui:
- Program Keluarga Harapan (PKH)
- Kartu Sembako
- KIP Kuliah
Di kancah internasional, Indonesia berhasil menyelesaikan negosiasi Indonesia-UE CEPA dan menurunkan tarif ekspor ke AS dari 32% menjadi 19%.
Komitmen Zero Defisit
Presiden Prabowo bertekad untuk mengurangi defisit APBN secara bertahap, dengan harapan dapat mencapai APBN tanpa defisit pada 2027-2028.
“Dengan kerja keras dan kesungguhan, kita buktikan Indonesia mampu bangkit lebih tangguh, mandiri, dan sejahtera!” tegas Presiden Prabowo Subianto.