Jakarta, CoreNews.id – Selama ini, kita sering dikasih tahu kalau duduk terlalu lama itu bahaya banget buat kesehatan. Tapi ternyata, studi terbaru dari Finlandia justru menemukan fakta yang bikin kita mikir ulang: rebahan terlalu lama bisa jadi lebih berisiko daripada duduk singkat yang diselingi aktivitas ringan.
Penelitian dari UKK Institute, lembaga riset di Finlandia yang fokus pada kesehatan dan gaya hidup aktif, menunjukkan bahwa duduk dalam waktu pendek (kurang dari 30 menit) dan diselingi berdiri atau jalan sebentar bisa bermanfaat bagi metabolisme. Direktur UKK Institute, Tommi Vasankari, bilang kalau yang disebut intermittent sitting—misalnya duduk lalu tiap 20–30 menit jalan ke dapur buat bikin kopi—ternyata bisa bantu jaga kesehatan jantung.
Sebaliknya, berbaring atau bersandar terlalu lama di siang hari justru meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, lingkar pinggang membesar, dan kadar lemak darah yang nggak sehat. Dalam riset ini, berbaring didefinisikan sebagai posisi tubuh benar-benar datar, sedangkan bersandar termasuk posisi setengah rebahan seperti di sofa atau kursi malas.
Yang lebih mengejutkan, meskipun seseorang bangun setiap setengah jam saat rebahan, efek negatif terhadap jantung tetap ada. Artinya, posisi rebahan tetap bikin tubuh terlalu pasif dan memperlambat metabolisme.
Rata-rata peserta penelitian menghabiskan lebih dari satu jam untuk rebahan dan lebih dari lima jam untuk santai bersandar saat terjaga. Kebiasaan ini terbukti bikin tubuh “terlalu nyaman” hingga mengganggu fungsi kesehatan jantung.
Sebaliknya, begitu kita mengangkat bokong dari kursi dan bergerak sedikit, otot mulai aktif dan metabolisme meningkat. Jadi, duduk sebentar itu nggak selalu buruk, asal diselingi gerakan.













