Jakarta, coreNews.id – Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Abdul Muhaimin Iskandar, menegaskan bahwa rekening penerima bantuan sosial (bansos) yang ketahuan bermain judi online akan langsung ditutup dan bantuannya dihentikan.
“Langsung dihentikan bantuannya dan rekeningnya langsung ditutup,” ujar Muhaimin di Tanah Abang, Jakarta, Senin (14/7/2025) malam.
Muhaimin, yang akrab disapa Cak Imin, menyebut proses penutupan rekening itu dilakukan secara otomatis oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). “Sudah otomatis PPATK menutup,” kata Cak Imin.
Saat ditanya soal dugaan penerima bansos yang terlibat pendanaan terorisme, Cak Imin membantah adanya data tersebut. “Enggak ada,” ujarnya singkat.
Sebelumnya, Kepala PPATK Ivan Yustivandana mengungkap bahwa sekitar 571.410 Nomor Induk Kependudukan (NIK) penerima bansos ternyata bermain judi online selama tahun 2024. Data itu diperoleh dari pencocokan antara database penerima bansos dengan transaksi judi daring.
Ivan juga menyebut lebih dari 100 penerima bansos diduga terlibat dalam pendanaan terorisme, bahkan ada yang terhubung dengan tindak pidana korupsi.
“Ternyata ada juga NIK-nya yang terkait dengan tindakan pidana korupsi, bahkan ada yang pendanaan terorisme. Lebih dari 100 orang itu NIK-nya teridentifikasi terlibat mengenai kegiatan pendanaan terorisme,” ujar Ivan saat rapat dengan Komisi III DPR RI, Kamis (10/7).