Jakarta, CoreNews.id – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menyatakan penyebab pasti keracunan massal yang menimpa ratusan siswa SMP Negeri 8 Kota Kupang, NTT, masih dalam penyelidikan. Dugaan sementara belum mengarah langsung pada Makanan Bergizi Gratis (MBG), sebab makanan yang dikonsumsi saat kejadian belum sempat disantap para siswa.
“Sedang dikaji detail. (Mereka) makan Senin, sakitnya Selasa pagi dan menu hari itu belum dimakan,” kata Dadan kepada media, Rabu (23/7/2025).
Dadan menambahkan bahwa Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) saat ini sedang melakukan pemeriksaan terhadap sampel makanan yang disimpan di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
“BPOM sedang cek sampel makanan yang disimpan di SPPG,” ujarnya lebih lanjut.
Keracunan terjadi pada Selasa (22/7) pagi, dengan gejala seperti sakit perut, diare, mual, pusing, dan muntah. Dari sekitar 200 siswa yang terdampak, sebanyak 140 siswa dirujuk ke tiga rumah sakit di Kota Kupang, sedangkan sisanya ditangani di Unit Kesehatan Sekolah (UKS) bersama Dinas Kesehatan setempat.
Menu MBG yang dikonsumsi sehari sebelumnya terdiri dari nasi, daging sapi, sayur bunga pepaya dan buncis, tahu, serta pisang. Pihak sekolah mengaku telah menerima keluhan mengenai aroma tidak sedap dari makanan tersebut. Program MBG di sekolah ini sudah berlangsung sejak Februari 2025, namun kini untuk sementara dihentikan.