Jakarta, CoreNews.id – Ada dua alasan mengapa ASEAN menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dunia pada saat ini. Pertama. Sejak tahun 2000 hingga tahun 2022 ratio utang terhadap PDB hanya sebesar 60 persen. Kedua. ASEAN memiliki makroekonomi yang lebih tangguh dibandingkan kawasan lain. Hal ini disampaikan Lili Yan Ing, Lead Advisor Southeast Asia Region dalam “Indonesia’s ASEAN Chairmanship 2023: Promoting ASEAN Relevance in Global Market”, (4/9/2023).
Menurut Lili, indikator makroekonomi yang membuat perekonomian ASEAN lebih baik dibandingkan kawasan lain karena rasio defisit fiskal terhadap PDB tercatat sebesar 1,9 persen selama dua dekade terakhir. Angka tersebut relatif rendah dibandingkan negara lain. Dua kombinasi antara rendahnya rasio utang terhadap PDB dan rendahnya rasio defisit fiskal terhadap PDB, membuat adanya ruang yang cukup untuk melakukan intervensi fiskal dan memiliki perekonomian yang relatif lebih stabil.
Sekalipun demikian, meski negara negara ASEAN memiliki fundamental ekonomi yang lebih baik tak lantas mengalihkan negara ASEAN dari dampak gejolak ekonomi di Amerika maupun China. Untuk itu, negara ASEAN tetap perlu meningkatkan kolaborasi untuk bisa memperkuat sistem perekonomian di kawasan.*